Digital Agency Jakarta - Penasaran Tentang Bisnis D2C? Yuk Simak Penjelasan Berikut
Saat baru memulai sebuah bisnis, mungkin sebagian dari anda akan bingung terkait dengan harus disalurkan kemana produk yang anda tawarkan. Namun, anda tidak usah khawatir karena anda masih bisa berjualan dengan atau tanpa bantuan perantara. Cara yang bisa anda lakukan yaitu dengan menjalankan model bisnis D2C (Direct to Customer). Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang D2C, kami selaku Digital Agency Jakarta akan menjelaskan mengenai pengertian, keunggulan, hingga kelemahannya. Berikut adalah penjelasannya.
Apa Model Bisnis D2C?
D2C (Direct to Customer) merupakan model bisnis untuk melakukan penjualan tanpa peantara. Jadi, anda memproduksi, mengemas, hingga mengirimkan suatu produk tanpa adanya campur tangan pihak ketiga. Maksud dari perantara ini bisa bermacam-macam mulai dari reseller, dropshipper, sampai toko retail seperti minimarket. Jadi, anda bisa langsung memasarkan produk anda dan bisnis anda akan terhubung dengan konsumen secara lansgung.
Keunggulan Model Bisnis D2C
a. Mendapat Keuntungan Lebih Banyak
Karena anda menjual produk sendiri, anda bebas untuk menentukan harga produk anda di pasaran. Jika melalui perantara, tentunya harga produk anda di pasaran akan naik karena perantara harus meningkatkan harganya untuk mendapat untung. Harga yang lebih mahal dapat berpengaruh terhadap minat konsumen. Jika menggunakan D2C anda dapat menetapkan harga yang terjangkau sehingga keuntungan pun akan lebih besar.
b. Mengidentifikasi Data Konsumen
Bisnis D2C memungkinkan bisnsi and auntuk terhubung langsung dengan konsumen sehingga proses mengumpulkan data konsumen pun jauh lebih mudah. Ada dua jenis data yang bisa anda identifikasi seperti karakteristik konsumen dan perilaku konsumen.
Untuk karakteristik konsumen, datanya terdiri dari demografis dan psikografis. Data demografis seperti umur, gender, lokasi, dan sebagainya, sedangkan data psikografis mencakup preferensi, gaya hidup, dan sebagainya.
Untuk perilaku konsumen, datanya berkaitan dengan penjelasan berbagai hal terkait dengan kebiasaan konsumen hingga sampai tahap pembelian. Anda dapat menggunakan fitut heatmap untuk mengathui titik-titik dalam website anda yang berpotensi untuk diklik oleh konsumen.
c. Bebas Menentukan Cara Penawaran Produk
Jika anda menjual produk di platform anda sendiir, anda dapat dengan bebas menentukan cara penawaran produk anda. Contohnya seperti IKEA yang menawarkan produk dengan konsep “Shop the Look”. Dalam hal ini, mereka menampilkan beberapa ide interior rumah sehingga konsumen dapat langsung memilih furniture berdasarkan interior yang disukai.
Kelemahan Model Bisnis D2C
Digital Agency Jakarta |
a. Mengatur Supply Chain Sendiri
Pada awal pelaksanaan mungkin anda akan merasa kewalahan karena anda tidak hanya fokus pada produksi dan penjualan, tetapi juga harus fokus pada proses distribusinya. Tanpa adanya bantuan perantara anda harus melakukan semuanya sendiri. Namun, jika anda konsisten dan menjalannkannya dengan baik maka hasilnya pasti bisa maksimal.
b. Memerlukan Persiapan Panjang
Anda harus meluangkan waktu untuk belajar, melakukan pencobaa, hingga mengimplementasikan alur pasokan bisnis anda. Oleh karena itu, bisnis D2C agak sulit dilakukan jika anda baru mulai menjalankan bisnis.
c. Menghadapi Konsumen Secara Langsung
Dalam hal ini, anda berperan seperti customer service seperti anda harus berempati dengan konsumen dan menyediakan solusi yang tepat dengan ramah walaupun mereka mengajukan complain yang tidak mengenakkan.
Demikiian, informasi yang dapat Digital Agency Jakarta sampaikan, semoga menambah pengetahuan pembaca. Untuk informasi lebih lanjut seputar digital marketing, Anda bisa menghubungi kami di 081294795042
Komentar
Posting Komentar